Selasa, 27 Maret 2012

Sedikit Curhatan Mahasiswa

Ad hal2 yang saya rasa perlu diutarakan jika saya kebetulan bertemu lagi dengan dosen yang mengajar saya kesehatan mulut hari ini, yang saya sesalkan saya tidak keluarkan dari mulut saya hari ini, saya sebenarnya selalu mencoba untuk tidak berbicara tentang orang dibelakang, tapi saya berpikir bahwa kita bisa melihat banyak hal yang bisa dipelajari dari dosen yang "sedikit" salah ini, poin pertama apa yang dia lakukan itu kontradiktif dengan hal yang diutarakannya pada awal kuliah "yang penting berpikir positif" saya tidak melihat berpikir positif adalah menilai semua hal dari sudut pandang negatif, seperti negara kita ini lah, begitulah, orangny malas lah, satu2ny yang gw tangkap dari orang ini adalah dia MENGELUH sepanjang kuliah, its so negative, poin kedua adalah jika murid merasa tidak niat atau tidak mau belajar anda tidak bisa simply menyalahkan murid itu, anda sendiri yang berkata, itu hasil dari orang tuanya dan lingkungannya, anda sendiri berkata bahwa lingkungan berperan besar, okay, bukankah anda termasuk "lingkungan" anak itu sendiri, akankah anda berintropeksi pada diri anda sendiri apa yang kurang saya lakukan dalam mendorong siswa belajar, menurut saya mengeluh dan menghakimi bukan cara terbaik untuk mengangkat semangat murid, poin berikutny adalah herediter dan kongenital, itu adalah hal yang jelas, herediter oleh kelainan yang diturunkan gen orang tua dan kongenital bukan diturunkan, namun tetap dapat disebabkan karena defek genetik, tapi sepemahaman saya, anda mengatakan kongenital itu cuma salah ibu, herediter salah keduanya, memangnya manusia mesin dok? Menurut saya bila terjadi kejadian herediter bisa saja terjadi kesalahan pada salah satu gen org tua saja, contoh, ayah normal, ibu carrier buta warna, Apakah ayah bisa turut disalahkan? Saya rasa secara genetik tidak, sedangkan pada kasus kongenital, hal ini menurut saya dapat dilihat juga dari kemampuan suami dan istri dalam menjaga gizi sang buah hati, kan bisa saja secara genetik pasutri ini sehat2 saya, tapi karena lingkungan ( radiasi, pekerjaan dan stress lain), poin beikutnya adalah menurut sepemahaman saya anda lebih menghargai murid yang bertanya apa bahan kuliah anda hari ini lewat cellphone, drpd murid2 yang menggunakan otaknya untuk berpikir mencari jawaban pertanyaan anda, yang saya rasa sebenarnya sangat sedikit menyinggung topik blok ini, yang adalah gastrointestinal, bukan bioquantum, atau biokimia, saya tidak mendapat banyak hal tentang hal ini di kuliah anda, diluar keluhan dan "judge" anda terhadap mahasiswa, poin berikutny yang sangat jelas disini adalah anda tidak menghargai murid, anda menjelek2kan saya dihadapan anak2 sekelas, oke, mungkin saya memang masih banyak lagi mengasah dan mengupdate informasi, anda sudah lebih tau, apa yang anda dapatkan dari mengeluh dan menjelek2kan murid? Apa yang anda daptkan juga dari menunjukkan diri anda lebih superior dari orang lain? Klo itu dibarengi usaha untuk mengangkat dan memotivasi siswa, saya rasa itu bisa dilakukan, tapi saya sama sekali tidak merasakan itu, anda menjatuhkan, bukan mengangkat mental, apa yang anda harapkan? Pujian? Gengsi? Kepuasan diri menang dari mahasiswa? Terus mau diapakan lagi kalau sudah dapat, bila anda memang berharap indonesia maju, dukung murid anda bukan jatuhkan, anda tidak bisa menyalahkan orang tua atas kesalahan anak, orang tua pun hasil dari generasi sebelumnya, generasi bangsa merupakan buah dari perjalanan hidup suatu bangsa, dengan menjelek2kan dan menyalahkan warga bangsa anda secara tidak langsung juga menyalahkan negara itu sendiri, ohya satu lagi pada awal anda berkata yang penting berani bicara dulu, klo nanti salah yah gapapa, tapi dalam kuliah anda berkata untuk tidak menebak, saya jadi sedikit bingung, pada awal anda berkata orang indonesia itu munafik, dalam hati saya, saya melihat contohny didepan, apa yang menjadi hasil indonesia sekarang adalah hasil dari kaum pendidik dan pemimpin, jika anda berkemampuan lebih, atau berniat lebih, angkatlah mahasiswa, jangan kubur lebih dalam


Saya merasa kesimpulan saya pada sedikit.monolog diatas adalah banyak orang sibuk berlomba mencari ilmu, tapi lupa dengan peran masing2, apa peran dosen? Mencari ilmu? Tidak salah, tapi ada tugas yang lebih besar, yaitu membangkitkan dan menyemangati murid, saya merasa dosen yang seperti saya singgung diatas masih sangat perlu banyak belajar, bukan dari segi ilmu, namun segi pengajaran, tulisan ini adalah hasil.pendapat dan pikiran saya oleh sebab itu mungkin saja ad kekurangan dalam pemikiran saya, ini pendapat saya, mungkin kalian semua punya pandangan lain, itu juga bukan masalah, kita semua berhak bicara kan? saya merasa apapun yang saya alami itu bukan salah dosen itu sendiri, itu kesalahan sistemik, coba anda bayangkan, mungkin saja itu efek dari kurangnya perbekalan tentang ilmu pengajaran di sistem negara kita, mungkin efek dari lingkungan kerja, dan lain2, memang banyak hal yang tidak dapat atau sulit kita kontrol, tapi semoga dengan membaca tulisan ini, anda mungkin diingatkan di masa mendatang, lakukan peran profesional anda secara sebaik2nya, jika lebih dari satu, dalami dua2nya, atau ambil satu saja, fokuslah yang menumbuhkan buah terbaik, bertindaklah dengan profesiolnal, yang berarti dengan ilmu dan moral, dan yang terpenting : stay, think, and act positively people :) (of the record y, tp dengan kemampuan yang terupdate tapi cara sosial yang agak payah, saya sedikit curiga hal yang dilakukan sehari2 adalah menatap internet karena tidak ad yang bisa atau mau diajak bersosialisasi, ya, tidak menjudge, cuma sedikit curiga)
posted from Bloggeroid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar